Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mampu Pertahankan Kinerja Positif, IHSG Ditutup Menguat 0,31%

Papan penunjuk kinerja IHSG. Di awal pekan, IHSG mampu mempertahankan kinerja positif dengan ditutup menguat 0,31%.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0.31% di level 6.961,46. Sementara sejumlah bursa di Asia ditutup beragam, namun banyak bursa di Eropa yang dibuka di zona merah.

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin menilai, jika melihat perkembangan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk keluar dari kemungkinan government shut down, maka potensi penguatan lanjutan pada bursa saham bisa saja terjadi. 

“Namun itu semua sangat tergantung pada hasil yang bisa ditentukan selama sesi perdagangan di AS. Dan jika memang mampu mencapai kesepakatan, maka bursa saham bisa saja menguat pada perdagangan besok,” kata Gunawan di Medan, Senin (2/10/2023).

Sementara itu, kinerja mata uang rupiah dikatakan Gunawan kembali melemah pada perdagangan hari ini. 

Rupiah ditransaksikan dikisaran 15.525 per dolar AS pada perdagangan sore. Kinerja mata uang rupiah mengalami tekanan seiring dengan kenaikan USD Index dan peningkatan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun. 

Tekanan ini berlanjut dan diproyeksikan baru akan selesai jika nantinya The FED memberikan gambaran terkait dengan sikap yang dovish.

Sejauh ini, situasi ekonomi belum sepenuhnya mampu menunjukan gambaran pemulihan ekonomi. Kebijakan Rusia yang membatasi ekspor Bensin dan Solar nyatanya menjadi kabar buruk bagi kenaikan harga minyak mentah dunia. 

Dimana pelaku pasar kembali dibuat pesimis bahwa AS mungkin tidak akan mampu menekan inflasi dalam waktu dekat ini.

Sehingga ekspektasi kenaikan suku bunga acuan global kian meningkat. Dan diproyeksikan akan sangat mempengaruhi laju tekanan inflasi dunia. 

"Sementara itu akibat kenaikan harga minyak mentah dunia, telah terjadi kenaikan harga BBM non subsidi di tanah air. Dan sangat berpeluang mendorong kenaikan laju tekanan inflasi di bulan Oktober,” terangnya.

Di sisi lain, harga emas ditransaksikan melemah di level US$1.849 per ons troy. Harga emas kian terpuruk belakangan ini diakibatkan ekspektasi kenaikan bunga acuan seiring masih tingginya laju tekanan inflasi. *(ika)