Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kinerja IHSG dan Rupiah Dibayangi Tekanan

Papan penunjuk kinerja IHSG. Di perdagangan hari ini, pasar keuangan diprediksi akan bergerak di zona merah.suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| Kinerja pasar keuangan pada hari ini kembali dibayangi tekanan besar seiring dengan memburuknya kinerja indeks bursa di kawasan Asia. Banyak bursa di Asia yang dibuka di zona merah. 

Sementara itu, kinerja pasar keuangan ditransaksikan memburuk seiring dengan kenaikan imbal hasil Yield US Treasury 10 tahun diatas 4.9%. 

Kenaikan imbal hasil tersebut merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 16 tahun terakhir.

Imbal hasil yang naik menurut Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengindikasikan kemungkinan adanya bahwa Gubernur The FED akan memberikan testimony bernada hawkish pada malam nanti. 

“Hal tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan, karena sikap hawkish bisa diterjemahkan sebagai kemungkinan adanya kenaikan suku bunga acuan yang lebih banyak di masa yang akan datang,” ujar Gunawan di Medan, Kamis (19/10/2023).

Dikatakan Gunawan, saat ini pasar tengah dihantui oleh inflasi dan suku bunga acuan yang tinggi, yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. 

Konflik di Timur Tengah telah melambungkan harga minyak mentah dunia, yang membuat pasar kian pesimis dengan kemampuan masing masing negara dalam meredam gejolak kenaikan inflasi belakangan ini.

“Sementara dari dalam negeri, pasar keuangan juga akan menanti kebijakan besaran bunga acuan yang akan diambil oleh Bank Indonesia,” katanya. 

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah dalam rentang 6.850 hingga 6.910 pada perdagangan hari  ini. 

Dan di sesi pembukaan perdagangan hari ini, IHSG mengalami tekanan di bawah level psikologis 6.900 setelah sempat dibuka melemah di level 6.911,13.  

Di sisi lain lanjut Gunawan, mata uang rupiah juga akan melemah dalam rentang 15.720 hingga 15.820 per dolar Amerika Serikat (AS). Dan di pagi ini rupiah melemah dikisaran 15.815 per dolar AS. 

“Rupiah akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan BI dalam menetapkan besaran bunga acuan hari ini. Namun, sejauh ini ekspektasinya BI 7 DRR akan ditetapkan sama. Sehingga kalau masih sama tidak akan memberikan banyak dorongan kepada mata uang rupiah untuk melawan tekanan dolar AS,” lanjutnya.

Sementara itu, pada perdagangan pagi ini harga emas kembali mengalami kenaikan di level US$1.948 per ons troy nya, sekalipun ada kemungkinan nada hawkish dari pernyataan Gubernur Bank Sentral AS malam ini.

Akan tetapi ancaman Iran ke Israel dimana perang bisa saja meluas ditafsirkan bahwa tensi konflik di Timur Tengah berpotensi untuk meningkat. Sehingga harga emas masih daam tren bullish. *(ika)