Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inflasi AS Lebih Tinggi dari Perkiraan, Pasar Keuangan Rawan Terkoreksi

Papan penunjuk kinerja IHSG. Pada perdagangan akhir pekan ini, kinerja pasar keuangan rawan koreksi.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Inflasi bulanan Amerika Serikat yang dirilis pada Kamis (12/10/2023) naik sebesar 0.4%, sementara inflasi tahunan naik sebesar 3.7%. 

Artinya realisasi inflasi AS tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya, dimana inflasi bulanan akan merealisasikan angka sebesar 0.4% dan tahunan sebesar 3.6%. Ini menunjukan bahwa AS bisa saja tetap bersikap hawkish nantinya.

Meskipun dalam FOMC minutes sebelumnya pelaku pasar menterjemahkan bahwa bank Sentral AS bisa saja hanya menaikkan bunga acuan sekali lagi. 

Ekspektasi tersebut dikatakan Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, sempat mendapatkan respon positif dari pelaku pasar, dimana indeks harga saham gabungan (IHSG) dan rupiah pada perdagangan sebelumnya menguat. 

Namun situasi di akhir pekan saat ini sangat berbeda.

Pelaku pasar akan kembali melihat perkembangan geopolitik sebagai salah satu alasan kuat dalam menentukan kebijakan investasinya. 

“Mengingat dengan rilis data inflasi AS, sikap The FED bisa saja berubah nanti dengan kembali bernada hawkish, dengan potensi kenaikan bunga acuan yang bisa lebih dari 1 kali lagi,” katanya di Medan, Jumat (13/10/2023). 

Situasi geopolitik di Timur Tengah disebutkan Gunawan akan menjadi fokus perhatian selanjutnya, khususnya terkait dengan perubahan harga komoditas energi maupun situasi ekonomi secara menyeluruh.

Kedepan pelaku pasar akan menilai bahwa pengendalian inflasi tidak bisa sesuai dengan target yang diharapkan. 

Dan inflasi akan semakin sulit jika konflik di Timur Tengah terus memanas, dan memicu kenaikan harga energi. 

“Terlebih AS telah mengancam Iran dengan kemungkinan menutup akses ekspor gas Iran. Ancaman tersebut dikeluarkan seiring degan meningkatnya eskalasi konflik Palestina-Israel,” terangnya.

Pada hari ini, sejumlah bursa di asia ditransaksikan melemah, dan IHSG juga berpeluang untuk melemah pada perdagangan akhir pekan. 

IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 6.870 hingga 6.960. Pagi ini, IHSG pada sesi pembukaan perdagangan menguat di level 6.941. Sejauh ini juga masih menguat di kisaran level 6.960.

Namun pelaku pasar sebaiknya mewaspadai potensi koreksi yang diprediksikan akan terjadi pada hari ini. 

Sementara itu mata uang rupiah ditransaksikan melemah pada perdagangan hari ini. Rupiah ditransaksikan di kisaran level 15.730 per dolar AS. Memburuk dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 15.685 per dolar AS.

Harga emas juga melemah pada perdagangan hari ini. Emas sempat melemah jelang sesi penutupan perdagangan di Amerika. 

Namun saat pasar di Asia dibuka, harga emas kembali naik di kisaran US$1.872 per ons troy nya. Emas diproyeksikan bergerak dalam kisaran US$1.860 hingga US$1.880 pada perdagangan hari ini. *(ika)