Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IHSG Rawan Tekanan Menyusul Aksi Jual di Bursa Saham Global

Grafik pergerakan saham. Pada perdagangan hari ini, pasar keuangan cenderung mengalami tekanan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| Tekanan jual melanda bursa di Amerika dan Eropa.

Dan tekanan juga berlanjut pada sejumlah bursa di Asia pada perdagangan pagi ini, dimana ada banyak bursa di Asia yang juga ditransaksikan di zona merah.

Pelemahan bursa saham berpeluang memicu tekanan  pada indeks harga saham gabungan atau IHSG pada hari ini.

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pemicu tekanan pada bursa saham datang dari pejabat The FED yang masih memberikan sinyal kenaikan bunga acuan sejauh ini.

Hal ini tercermin dari kian tingginya imbal hasil US Treasury 10 tahun yang lagi-lagi mencatat rekor tertinggi dalam 16 tahun terakhir.

Pada pagi ini imbal hasil obligasi tersebut menyentuh 4.831%, dengan US Dolar Index masih bertahan di level 107.10.

Pelaku pasar kian dihantui oleh suku bunga tinggi yang bisa menggerus kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan.

"Hal inilah yang menjadi landasan bagi para investor melakukan aksi jual di pasar saham," ujar Gunawan di Medan, Rabu (4/10/2023).

IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 6.950 pada sesi perdagangan hari ini, dan sangat berpeluang mengalami tekanan.

Selama sesi perdagangan pada hari ini, pelaku pasar harus berhati-hati dengan kemungkinan IHSG akan tertekan di bawah level psikologis 6.900.

Potensi tekanan tersebut sangat terbuka terlebih jika bursa di Asia juga mengalami tekanan yang meningkat selama sesi perdagangan.

"Dan ini sudah terlihat. Pada sesi pembukaan IHSG dibuka turun di level 6.936 dan sejauh ini masih melanjutkan  pelemahan," katanya.

Di sisi lain, kinerja mata uang rupiah ditransaksikan melemah. Memegang dolar AS memberikan keuntungan yang cukup besar seiring dengan tren kenaikan imbal hasilnya.

Hal inilah yang membuat pelaku pasar beralih untuk lebih memilih dolar AS ketimbang aset lainnya termasuk emas.

Mata uang rupiah pada hari ini diproyeksikan masih akan bergerak melemah dikisaran 15.570 hingga 15.650.

Pada sesi perdagangan pagi ini, rupiah ditransaksikan dikisaran level 15.625 per dolar AS.

Sementara harga emas ditransaksikan dikisaran US$1.822 per ons troy. Harga emas dan rupiah diperdagangkan di zona merah di sesi awal perdagangan. *(ika)