Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat, Sayang Harga Emas Turun

Grafik pergerakan saham di IHSG. Di perdagangan hari ini, IHSG menguat meski tipis.suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0.63% di level 6.939,62.

IHSG tidak menguat sendirian, sejumlah bursa di Asia juga menguat.

Sejauh ini menurut Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, pemicu penguatan masih dimotori oleh sentimen dari membaiknya bursa di AS, dimana banyak didorong laporan laba rugi emiten yang akan tersaji pada pekan ini.

Meskipun penguatan bursa saham pada hari ini dibayangi oleh rilis data pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada perdagangan besok.

Dan rilis pertumbuhan ekonomi di Tiongkok nantinya akan menjadi motor penggerak pasar selanjutnya.

"Dan yang perlu diwaspadai adalah potensi dimana rilis pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan lebih buruk dari ekspektasi saat ini," kata Gunawan di Medan, Selasa (17/10/2023).

Selain itu, harga minyak mentah pada dasarnya juga sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan.

Namun, kenaikan harga minyak mentah baru baru ini tertahan di level US$86 hingga US$87 per barel.

Dimana ketengangan konflik Timur Tengah yang sempat menjadi pemicu kenaikan harga, isunya mulai bergeser kepada kemungkinan pencabutan sanksi Venezuela. Yang diharapkan bisa mendongkrak persediaan minyak di pasaran.

Kabar tersebut turut menjadi kabar baik bagi rupiah yang ditutup menguat tipis di level 15.710 per dolar AS dibandingkan kinerja sehari sebelumnya di level 15.715 per dolar AS.

Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini terbebani oleh dolar AS yang mengalami penguatan. Yang turut terlihat dari membaiknya imbal hasil US Treasury 10 tahun di atas level 4.7%.

Jika melihat kinerja obligasi AS tersebut, maka pada dasarnya tren kenaikan bunga acuan masih ada.

Walaupun beberapa pengambil kebijakan  menyatakan bahwa kenaikannya hanya akan terjadi 1 kali lagi.

"Namun tidak menutup kemungkinan bahwa kenaikannya lebih dari itu, terlebih jika inflasi masih sulit untuk diturunkan ke target sasaran 2%," ucap Gunawan menjelaskan.

Sementara itu, harga emas pada perdagangan hari ini membaik di kisaran level US$1.925 per ons troy. Harga emas yang sempat tertekan sebelumnya banyak dipicu oleh tren kenaikan obligasi AS.

Selain itu pergerakan harga emas selanjutnya juga tengah menanti testimoni terbaru dari Pejabat Bank Sentral AS di pekan ini. *(ika)