Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IHSG Berpotensi Menguat, Pelaku Pasar Diminta Tetap Waspada

Grafik pergerakan emiten. Pada perdagangan hari ini, IHSG diproyeksikan menguat.suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| Pasar saham di tanah air berpeluang menguat pada perdagangan hari ini.

Kinerja banyak bursa di Asia yang berada di zona hijau akan sangat mendukung penguatan kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

"Namun saya menyarankan pelaku pasar untuk berhati-hati, karena pada perdagangan besok akan ada rilis pertumbuhan ekonomi Tiongkok (Q3) yang diproyeksikan jauh melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (17/10/2023).

Sejauh ini kata Gunawan, ekspektasi kinerja ekonomi Tiongkok yang melambat bisa memupuskan harapan pemulihan ekonomi global.

Mengingat bunga acuan yang masih bertahan tinggi dan berpeluang untuk naik kembali.

Dan laju inflasi Tiongkok yang menyentuh 0% memicu kekhawatiran bahwa motor penggerak ekonomi Tiongkok tengah melambat serius saat ini.

IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.880 hingga 6.930.

IHSG pagi ini dibuka menguat di level 6.896,67. Potensi IHSG untuk bergerak diatas 6.930 memang cukup terbuka, namun rawan  aksi profit taking.

Dan pola pergerakan dimana sesi perdagangan kedua akan muncul tekanan juga berpeluang terjadi pada perdagangan hari ini.

"Saham-saham komoditas energi dan perbankan akan lebih aktif diperdagangkan," katanya.

Belakangan ini lanjut Gunawan, seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia selama konflik Hamas – Israel, terjadi kenaikan harga komoditas CPO (minyak sawit).

Harga CPO merangka naik dari kisaran RM3.500 per ton menjadi kisaran RM3.780 per ton saat ini.

"Sehingga berpeluang mendorong penguatan pada kinerja saham di sektor yang sama. Meskipun saat ini harga komoditas tersbeut terpantau stagnan yang bisa mendorong aksi profit taking," sebutnya.

Di sisi lainnya, mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak stabil dikisaran 15.700 per dolar AS.

Pada sesi pembukaan, rupiah ditransaksikan menguat di level 15.713.

Mata uang rupiah pada hari ini sedikit terbebani oleh kenaikan imbal hasil obligasi US Treasury dan membaiknya USD Index.

"Sehingga rupiah berpeluang untuk ditransaksikan dalam rentang 15.690 hingga 15.730 per dolar AS, tidak jauh berbeda dengan perdagangan sehari sebelumnya. Kinerja rupiah juga menanti kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan besaran suku bunga acuan di pekan ini" tambahnya.

Sementara itu, harga emas ditransaksikan sedikit mengalami penurunan.

Harga emas ditransaksikan dikisaran US$1.913 per ons troy. Harga emas diproyeksikan akan berkonsolidasi terlebih dahulu di level psikologis US$1.900.

Emas masih menanti bagaimana arah kebijakan bunga acuan dan dipengaruhi dengan perkembangan geopolitik di timur tengah kedepan. *(ika)