SuaraTani.com – Medan| Inflasi Year on Year (yoy) gabungan 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara (Sumut) di bulan September 2023 tercatat sebesar 2,15% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,22.
Capaian inflasi ini menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin, lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,28%.
Dari 5 kota IHK tersebut, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 3,40% dengan IHK sebesar 118,68.Sementara yang terendah terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,85% dengan IHK sebesar 116,87.
“Sedangkan di Kota Medan, inflasinya tercatat sebesar 2,07% dengan IHK sebesar 113,64, Kota Pematangsiantar inflasinya sebesar 2,50% dengan IHK sebesar 116,15, dan Padangsidimpuan mengalami inflasi sebesar 2,65% dengan IHK sebesar 119,00,” ujar Nurul Hasanudin saat memaparkan Berita Resmi Statistik, Senin (2/10/2023).
Disebutkannya, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran.
Yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,76%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,80%.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,97%; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,17%.
Lalu kelompok kesehatan sebesar 3,24%; kelompok transportasi sebesar 0,49%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,25%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,53%.
“Dan Kelompok pendidikan sebesar 2,83%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,95%; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,66%,” terangnya.
Hasan, demikian biasa ia dipanggil menjelaskan, jika dilihat berdasarkan komoditas maka komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada September 2023, antara lain beras, rokok kretek filter.
Termasuk juga tomat, akademi/perguruan tinggi, bawang putih, emas perhiasan, dan sewa rumah.
“Untuk beras sendiri, kita mencatat sumbangsihnya terhadap inflasi yoy mencapai 0,64%, sementara rokok kretak filter itu menyumbang 0,26% dan tomat menyumbang 0,18% serta akademi/perguruan tinggi menyumbang inflasi 0,13%,” jelasnya.
Untuk tingkat inflasi month to month (mtm) September 2023, gabungan 5 kota IHK di Sumut mencatatkan inflasi sebesar 0,37% dan tingkat inflasi year to date (ytd) September 2023 sebesar 1,29%.
“Untuk inflasi bulanan (mtm), yang tertinggi terjadi di Kota Padangsidimpuan yang mencapai 0,49%, disusul Kota Sibolga sebesar 0,44. Kemudian Kota Medan dan Gunungsitoli yang sama-sama mencatatkan inflasi sebesar 0,38%, dan yang terendah terjadi di Pematangsiantar sebesar 0,16%,” pungkasnya. *(ika)