Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Banjir Jadi Simalakama Setiap Pilkada

Air menggenangi kamar tidur di rumah yang dihuni Cici Alniasih. Kondisi kamar terendam air sudah menjadi hal biasa yang dialami setiap kali hujan deras turun.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kepanikan melanda Cici Alniasih, setiap kali hujan turun. Apalagi saat ia sedang tidak berada di rumah. 

Jika hujan turun dengan deras dan dalam jangka waktu yang tidak sebentar, ia pun kelelahan membersihkan rumah  yang terendam air. 

Itu yang menjadi faktor utama kecemasan itu muncul. Belum lagi memikirkan perabotan rumah yang rusak karena terendam air. 

“Kulkas kami lah sudah jadi korban, karena tak bisa dipindah,” ujar Cici di Medan, Rabu (11/10/2023).

Cici mengingat jika rumah yang ia tempati sejak sepuluh tahun lalu memang kerap menjadi korban banjir setiap kali hujan deras turun, tetapi intensitasnya tidak sesering sekarang.

“September kemarin aja kami udah empat kali kebanjiran. Belum lagi sebelum-sebelumnya yah,” katanya sambil tertawa. 

Cici mengaku ketika pemilihan Wali Kota Medan pada Desember 2020 lalu, ia memilih pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman. 

Alasan Cici sederhana. Nama besar Presiden Joko Widodo yang merupakan mertua dari Bobby Nasution membuatnya yakin jika permasalahan di Kota Medan bisa lebih mudah disampaikan. 

“Termasuk karena ada janjinya mengatasi banjir, makanya aku lebih memilih Bobby Nasution,” ujarnya menerangkan. 

Sayangnya, hingga memasuki tahun ketiga sejak dilantik, Cici belum melihat ada bukti nyata dari janji Bobby Nasution untuk mengatasi banjir. Yang terjadi menurut ibu dua anak ini justru semakin parah. 

“Tahun ini lah terasa kali kalau belum ada terealisasi janji itu. Satu jam saja hujan deras turun, dah pasti masuklah air ke rumah, bahkan sampai ke kamar tidur,” tambahnya. 

Isu lingkungan hidup terutama permasalahan banjir dan janji mengatasinya disebutkan Pemerhati Komunikasi Politik Sumatra Utara (Sumut), Choking Soesilo Sakeh memang kerap ditawarkan para calon kepala daerah, termasuk calon Wali Kota Medan. 

Menurut Choking, permasalahan banjir kerap dipakai karena menyangkut tingkat kenyamanan hidup warga. 

“Karena kita tahu banyak warga Medan yang sudah mulai prustasi dengan banjir ini,” kata Choking.

Ia menilai, penggunaan isu banjir dalam satu kontestasi politik terutama pemilihan kepala daerah menunjukkan jika kandidat itu tidak memiliki gagasan yang brilian untuk ditawarkan.

“Karena masalah banjir ini tak akan bisa diselesaikan. Dan ini terbukti kan, dari zaman pemilihan wali kota dilakukan secara langsung, belum ada satu pun yang bisa merealisasikan janji itu,” kecam Choking yang juga berprofesi sebagai jurnalis. 

Dengan kondisi ini, pendiri AJI Medan ini yakin jika pada Pilkada Medan mendatang, kandidat yang menawarkan isu penanganan banjir tidak akan lagi menjadi pilihan masyarakat. 

“Jadi aku rasa warga Medan sudah bijak untuk tidak lagi percaya dengan janji itu,” imbuhnya. 

Tetapi keyakinan Choking ini berbeda dengan pemikiran Cici. Ia menyebut tetap akan memilih calon kepala daerah yang memberikan janji terkait penanganan banjir. 

“Tetap mesti dipilih biar kita bisa lihat gimana kinerja pemimpin mendatang menanggulangi masalah banjir khususnya di daerah rumah kami ini,”  harapnya. 

Di sisi lain, sebagai kepala daerah yang ingin mengatasi banjir di Kota Medan, Bobby Nasution dalam berbagai kesempatan telah mengungkapkan upaya-upaya yang telah dilakukan Pemko Medan.

Menurut suami Kahiyang Ayu ini, permasalahan banjir merupakan satu dari lima program prioritas yang sudah ditetapkan. 

Mulai dari membenahi drainase atau gorong-gorong, pembangunan kolam retensi bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara hingga melakukan normalisasi Sungai Deli yang dibantu Tentara Nasional Indonesia. 

Warga melintas di depan Kolam Retensi Universitas Sumatera Utara yang pengerjaannya dimulai bulan Juli dan diharapkan selesai di bulan Desember 2023.suaratani.com-ika

Untuk kolam retensi sendiri, di tahun ini Pemko Medan membangun di tiga titik, yang tersebar di tiga kecamatan. 

“Nantinya di tahun depan, kita harapkan bisa menambah lima kolam retensi lagi. Karena sebenarnya ada delapan rekomendasi pembangunan kolam retensi,” ujar Wali Kota Medan tersebut saat meresmikan pengerjaan Kolam Retensi USU, pada Juli 2023 lalu. *(ika)