Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rakornis Perwadag di Luar Negeri Hasilkan 9 Strategi Peningkatan Ekspor

Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Manajemen dan Tata Kelola, Veri Anggrijono menyampaikan rumusan strategi hasil Rakornis Perwadag  dalam agenda penutupan Rakornis Perwadag Tahun 2023 yang berlangsung Jumat (22/9/2023) di Den Haag, Belanda.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Belanda| Rapat  Koordinasi dan Pertemuan Teknis (Rakornis) Perwakilan Perdagangan  (Perwadag)  di  Luar  Negeri  Kementerian  Perdagangan  Tahun  2023 berhasil  merumuskan  strategi peningkatan ekspor. 

Rumusan ini dicapai melalui serangkaian diskusi intensif selama pelaksanaan Rakornis Perwadag di Luar Negeri yang berlangsung pada 20-22 September 2023  di Den Haag, Belanda.

Rumusan strategi hasil Rakornis Perwadag ini disampaikan Staf Ahli Bidang Manajemen dan Tata Kelola Veri Anggrijono pada penutupan Rakornis Perwadag 2023, Jumat, (22/9/2023).

"Ada 9 poin  sebagai rumusan yang dihasilkan dalam Rakornis Perwadag di Luar  Negeri tahun 2023. Ini penting dilakukan karena pelambatan pertumbuhan ekonomi global terjadi seiring adanya ancaman resesi global yang disebabkan oleh 4C, yaitu pemulihan ekonomi dari Covid-19; climate change, currency,dan conflict. Rumusan  ini  akan  diimplementasikan  sebagai  langkah strategis dalam upaya peningkatan ekspor nonmigas," kata Veri.

Pertama, Kementerian Perdagangan melalui Perwadag di luar negeri akan mengoptimalkan peningkatan ekspor pada negara-negara pengungkit ekspor dan produk-produk yang berdampak besar terhadap ekspor nonmigas nasional.

Kedua, membentuk Tim Reaksi Cepat yang mengintegrasikan tim internal Kementerian Perdagangan yang bersinergi dengan perwakilan perdagangan.

Ketiga, penajaman program dalam bentuk Rencana Aksi yang akan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dalam waktu bulanan.

Keempat, meningkatkan koordinasi, inovasi, sinergitas, antara perwadag, KBRI, kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, pelaku usaha domestik dan pelaku usaha di negara akreditasi, dalam rangka pengembangan ekspor.

"Peningkatan  koordinasi,  inovasi,  dan  sinergitas  ini  dilakukan  antara  lain  untuk  pengembangan produk  ekspor,  business  matching  (penjajakan  bisnis),  buyer  inquiry  (permintaan  pembeli),  dan product  display  (contoh  produk);  pemutakhiran/pengembangan  portal  database  supplier  &  buyer (pemasok dan pembeli) yang kredibel dan terintegrasi di semua Perwadag; promosi digital (digital promotion); penajaman intelegensi pasar (market intelligence); optimalisasi pemanfaatan fasilitas perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dan perjanjian tarif preferensial (PTA) untuk  produk-produk  Indonesia  di  negara  akreditasi;  serta  penyelesaian  permasalahan/sengketa dagang dengan negara mitra," urai Veri.

Kelima, percepatan penyelesaian perundingan perdagangan internasional dengan negara-negara mitra dagang utama dan nontradisional. Serta menginisiasi perjanjian perdagangan bebas dengan negara mitra utama yang belum memiliki FTA.

Keenam, pelaksanaan mekanisme imbal dagang dengan negara-negara tertentu yang potensial.Ketujuh, mempromosikan kebijakan-kebijakan terkait perdagangan di Indonesia dan menerangkan dalam bentuk naratif tunggal kepada pelaku usaha.

Kedelapan, memberikan bantuan kepada pelaku usaha yang mengalami hambatan  perdagangan oleh negara akreditasi.

Kesembilan, memperkuat diplomasi perdagangan dalam hal pengamanan   perdagangan atas kebijakan perdagangan di negara akreditasi yang menghambat ekspor produk-produk Indonesia di negara tujuan.

"Kami  berharap,  rumusan  strategi  ini  dapat  menjadi  acuan  untuk  melaksanakan  program  kerja tahun ini dan tahun depan,” tandas Veri.*(jasmin)