Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pupuk Indonesia Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi Secara Digital dengan i-Pubers

Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono berkunjung ke Sumut, Kamis (21/9/2023) untuk memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi baik di gudang dan kios-kios menjelang musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024. foto: suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Medan| Pupuk Indonesia (Persero) mengajak seluruh distributor dan kios di Sumatera Utara (Sumut) untuk mendorong petani mengoptimalkan penebusan pupuk bersubsidi secara digital melalui aplikasi i-Pubers.

Hal itu ditegaskan Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono dalam keterangan persnya, Jumat (22/9/2023) di Medan.

Sebelumya, Wono berkunjung ke Sumut, Kamis (21/9/2023) untuk memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi. Baik di gudang dan kios-kios menjelang musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024.

Dalam kunjungan itu, ia menjelaskan, i-Pubers merupakan aplikasi digital yang digunakan kios. Untuk mempermudah petani menebus pupuk bersubsidi.

Dengan digitalisasi, penebusan pupuk bersubsidi di tingkat kios dan petani menjadi lebih transparan dan akuntabel.

"Sangat mudah, petani cukup datang ke kios dengan membawa KTP. Lalu petugas kios akan melakukan verifikasi data yang semuanya sudah terintegrasi dalam satu aplikasi digital ini. Baik data petani, alokasi, dan sebagainya," ujarnya.

Wono menjelaskan bahwa Aplikasi i-Pubers  dikembangkan dari hasil sinergi Kementerian Pertanian bersama Pupuk Indonesia.

Adapun semangat inovasi ini adalah mengedepankan prinsip penyaluran tepat sasaran dan kemudahan bagi petani. 

Selain Sumut, digitalisasi kios ini juga telah diterapkan di Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Riau, Sulawesi Tengah. Kemudian, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Kabupaten Aceh Besar.

"Harapannya, aplikasi digital ini dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Terkait penyaluran pupuk bersubsidi,Wono mengatakan, hingga 18 September 2023, penyerapan pupuk bersubsidi di Sumut tercatat sebesar 219.277 ton. Rinciannya, penyerapan pupuk bersubsidi urea sebesar 124.429 ton, NPK 94.291 ton, serta NPK kakao 557 ton.

Dikatakannya, per tanggal 18 September 2023, Pupuk Indonesia telah menyiapkan persediaan pupuk bersubsidi sebanyak 67.512 ton. Atau setara dengan 400 persen dari ketentuan stok minimum yang diharuskan pemerintah.

Stok tersebut terdiri dari urea 46.480 ton, NPK 20.104 ton, dan NPK kakao 928 ton.

"Stok tersebut saat ini berada di gudang Lini III atau di tingkat kabupaten/kota yang ada Sumatera Utara. Pupuk tersebut siap untuk disalurkan kepada petani," tandas Wono.

Wono juga mengatakan, untuk mendukung kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Sumut, Pupuk Indonesia menyediakan 19 gudang Lini II di tingkat provinsi. Dan, Lini III di tingkat kabupaten/kota.

Selain itu, terdapat sejumlah 180 distributor serta 2.280 kios dan 28 petugas lapangan Pupuk Indonesia di Sumut. 

Ia pun memastikan, pupuk bersubsidi akan disalurkan kepada petani sesuai dengan regulasi. Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022.

Yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam eAlokasi yang terkoneksi dengan Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN). Menggarap lahan maksimal dua hektare.

Selain itu, dalam peraturan ini juga menetapkan sembilan komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk. Yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

"Tujuan utama dari subsidi pupuk yaitu untuk ketahanan pangan nasional dapat tercapai. Pupuk Indonesia didukung distributor dan kios akan berupaya agar pupuk bersubsidi bisa terserap secara optimal dan sesuai dengan regulasi," pungkasnya. * (junita sianturi)