SuaraTani.com – Semarang| Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045 dengan menguasai pasar dunia.
Untuk itu, Indonesia harus meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan kemudahan dalam melakukan ekspor ke pasar global.
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat membuka Rapat Koordinasi Kemendag dengan 97 Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) di Semarang, Jawa Tengah, Selasa,(26/9/2023).
“Kalau ingin menjadi negara maju, kita harus efisien dan produktif serta meningkatkan kemudahan ekspor. Tidak boleh ada hambatan. Prinsipnya ekspor dipercepat, dipermudah, dan devisa akan bertambah,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag mengajak pelaku ekspor untuk memanfaatkan dan memahami persetujuan dagang yang telah disepakati dengan negara mitra.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah membuka ‘toll way’perjanjian perdagangan dengan beberapa negara mitra.
“Kita sudah menyelesaikan beberapa perjanjian sebagai ‘toll way’. Misalnya perjanjian ASEAN yang sudah diratifikasi oleh DPR yaitu Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Nantinya,di seluruh pabean di negara mitra ASEAN akan memakai sistem elektronik. Oleh karena itu, kita harus bisa mengikuti zaman dan harus efisien,” jelasnya.
Ditambahkan Mendag Zulkifli Hasan, Indonesia mempunyai berbagai kelebihan untuk menjadi negara maju, salah satunya bonus demografi. Untuk itu, kelebihan ini harus bisa dimaksimalkan.
“Kita mempunyai segalanya untuk menjadi negara maju. Indonesia diproyeksikan bisa menjadi negara paling kuat nomor 5 di dunia. Kuncinya adalah pelaku ekspor sebagai pahlawan devisa. Untuk itu, ekspor harus terus ditingkatkan,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Pada periode Januari-Juli 2023, tercatat sebanyak 83,065 dari seluruh eksportir telah memanfaatkan dokumen keterangan asal.
Pada periode ini, telah diterbitkan sebanyak 526.618 lembar SKA dan 81.344 lembar Deklarasi Asal Barang. *(jasmin)