Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KKP Tingkatkan Kualitas Produksi Perikanan Budi Daya

Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono saat meninjau laboratorium yang dikelola Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL) Serang.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya terus berupaya menjaga kualitas produksi perikanan budi daya di Indonesia. 

Salah satunya dengan meningkatkan layanan pengujian kesehatan ikan.

Peningkatan layanan itu, salah satunya ditunjukkan KKP melalui booth konsultasi pada kegiatan The 6th International Livestock, Dairy, Meat Processing, and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia 2023 di Tangerang, Banten.

“Para pelaku usaha bisa langsung melakukan konsultasi terkait pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan atau pelayanan pengujian mutu obat ikan serta bisa konsultasi bagaimana penyusunan dokumen teknis obat ikan di Booth KKP,” ujar Dirjen Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, 

Dirjen Tebe menjelaskan, KKP memiliki unit kerja yang fokus melayani pengujian kesehatan ikan, yaitu Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL) Serang. 

Unit kerja ini juga bertugas melakukan pengujian residu, pakan ikan, lingkungan budidaya, kelayakan mutu, khasiat dan keamanan obat ikan se-Indonesia.

Tebe meminta pembudidaya memaksimalkan pelayanan konsultasi pengujian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai layanan yang diberikan sembari memastikan bahwa layanan konsultasi pengujian tersebut diberikan secara gratis.

Untuk peningkatan kualitas hasil perikanan budi daya, Tebe juga mendorong pembudidaya menerapkan Good Aquaculture Practices (GAP). 

"Dengan penerapan Good Aquaculture Practice (GAP) membuat produk-produk hasil budidaya dari Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pasar baik regional maupun global," pungkasnya.

Sementara itu Kepala BPKIL Serang, Toha Tusihadi menjelaskan BPKIL Serang juga memberikan pelayanan berupa inovasi smart kit seperti uji cepat di lapangan parameter nitrit, fosfat dan alkalinitas. 

Selain itu, para pelaku usaha saat ini juga bisa merasakan manfaat dari hasil inovasi aplikasi Si PRIMA untuk pengujian mutu dan lapang obat ikan menjadi lebih praktis.

“Inovasi smart kit nitrit, fosfat dan alkalinitas adalah sebagai bukti komitmen serta implementasi BPKIL Serang dalam memberikan pelayanan, sehingga mampu menjangkau sebagian besar wilayah kerja kami yang meliputi seluruh Indonesia secara efektif dan efisien. Para pembudidaya ikan dapat mudah melakukan pemantauan kondisi perairan lingkungan budidaya secara rutin dan berkala,” ucap Toha.

Sementara itu, Penanggung Jawab Teknis Obat Ikan Behn Meyer, Deddi Setiady, mengatakan, konsultasi penyusunan teknis obat ikan yang diberikan BPKIL Serang sangat informatif. 

Mekanisme dan prosedur dalam pengujian mutu obat ikan juga sangat mudah dipahami.

“Kami sangat berterima kasih kepada KKP yang telah memberikan kemudahan baik dari sisi prosedur maupun waktu bagi para produsen obat ikan terkait pendaftaran produknya. Hanya kami berharap agar fasilitas sarana dan prasarana dapat ditingkatkan sehingga pelayanan bisa lebih cepat lagi,”ujar Deddi. *(putri)