Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kinerja Bursa di Asia Membaik Jadi Pendorong Menguatnya IHSG

Grafik pergerakan emiten. Di perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 0,2% . suaratani.com-ist

 SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya mampu keluar dari tekanan dengan ditutup menguat 0.2% di level 6.9737,83 pada perdagangan hari ini. 

Meskipun di sesi pembukaan IHSG sempat ditransaksikan melemah, namun setelahnya IHSG bertahan di zona hijau meskipun tidak mampu mempertahankan penguatannya di atas level 6.960.

“Membaiknya kinerja sejumlah bursa di Asia menjadi pemicu penguatan kinerja IHSG pada hari ini,” kata Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Rabu (27/9/2023).

Dijelaskan Gunawan, sejumlah data yang dirilis di China menunjukan bahwa penurunan profit perusahaan lebih baik dari realisasi sebelumnya. 

Data profit perusahaan di China merealisasikan angka -11.7% dibandingkan dengan realisasi sebelumnya sebesar -15.5%. 

Meski demikian secara keseluruhan datanya masih menunjukan penurunan, sehingga belum mampu menjadi katalis positif bagi penguatan kinerja pasar saham yang signifikan.

Namun pertaruhan besar terjadi pada perdagangan di hari kamis. Pelaku pasar kembali akan mencermati rilis data pertumbuhan ekonomi AS, yang diproyeksikan tumbuh 2.1%. 

“Sayangnya bursa saham di tanah air diliburkan guna memperingati Maulid Nabi. Sehingga, pergerakan pasar saham global baru akan direspon oleh pasar saham di tanah air pada hari Jumat,” terangnya.

Di sisi lain, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan hari ini masih ditransaksikan di teritori negatif. Pada perdagangan sore mata uang rupiah ditransaksikan dikisaran level 15.515 per dolar AS. 

Laju tekanan inflasi di tanah air yang diproyeksikan naik di bulan ini, ditambah dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang menembus level Us$91 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah disinyalir sebagai kemungkinan adanya potensi kenaikan harga BBM non subsidi di tanah air pada bulan depan. 

“Sehingga kenaikan harga minyak mentah saat ini membebani kinerja mata uang rupiah, karena inflasi berpeluang naik lagi dan kebutuhan impor minyak menjadi lebih besar. Ditambah lagi tren suku bunga acuan Bank Sentral AS yang diproyeksikan berpeluang naik di masa yang akan datang,”  imbuhnya.

Sementara itu, harga emas yang sempat terpuruk di bawah level psikologis US$1.900 per ons troy. Pada sesi perdagangan sore kinerjanya membaik dan ditransaksikan dikisaran level $US1.913 per ons troy. Atau ditransaksikan dikisaran 957 ribu per gramnya. 

‘Namun secara kesleuruhan harga emas masih terkoreksi pada perdagangan hari ini,” pungkasnya. *(ika)