Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kenaikan Nilai Ekspor di Bulan Agustus 2023 Dorong Peningkatan Surplus Neraca Perdagangan

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi bersama Presiden Direktur PT Pangansari Utama Food Resources, Magfur Lasah melepas ekspor perdana produk bumbu instan dan makanan cepat saji “Smartpack” produksi PT Pangansari Utama Food Resources ke Arab Saudi pada 12 Mei 2023 lalu.suaratani.com-ist

 SuaraTani.com – Jakarta| Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 kembali mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$3,12 miliar.

Surplus bulan Agustus terdiri atas surplus nonmigas sebesar US$4,47 miliar dan defisit migas US$1,34 miliar.

“Ekspor bulan Agustus meningkat dan neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$3,12 miliar. Artinya, surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan Juli 2023 yang sebesar US$1,29 miliar,” kata Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan.

Berdasarkan negara mitra dagang, surplus perdagangan Indonesia bulan Agustus 2023 yang terbesar yaitu dengan India sebesar US$1,39 miliar, Amerika Serikat (US$1,16 miliar) dan Filipina (US$0,83 miliar). 

Sementara itu, negara-negara mitra dagang penyumbang defisit perdagangan pada Agustus 2023 adalah Singapura (US$0,73 miliar), Australia (US$0,61 miliar), dan Thailand (US$0,20 miliar). 

Secara kumulatif, pada periode Januari-Agustus 2023, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$24,34 miliar. 

Angka surplus ini lebih rendah sebesar US$10,55 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Surplus tersebut didorong sektor nonmigas US$36,39 miliar dan defisit sektor migas sebesar US$12,05 miliar. 

Kinerja Ekspor Indonesia Bulan Agustus 2023 Naik 

Nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2023  mencapai US$22,00 miliar atau naik sebesar 5,47% dibanding Juli 2023 (MoM). 

Peningkatan ekspor bulan Agustus ini didorong tumbuhnya ekspor nonmigas sebesar 5,35% dan ekspor migas yang naik 7,50% (MoM).

Peningkatan kinerja ekspor terjadi pada seluruh sektor. Sektor pertambangan menjadi sektor yang mengalami kenaikan ekspor tertinggi sebesar 15,37%.Disusul sektor migas sebesar 7,50%, pertanian sebesar 3,36%,dan industri sebesar 3,22% (MoM).

Negara utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2023 adalah Tiongkok dengan nilai ekspor mencapai US$5,38 miliar, Amerika Serikat (US$2,13 miliar), dan India (US$1,84 miliar). 

Di samping ketiga negara tersebut, ASEAN merupakan mitra dagang yang penting  dan merupakan kawasan tujuan ekspor yang potensial bagi Indonesia. 

Pangsa ekspor nonmigas Indonesia ke ASEAN mencapai 18,47% pada Agustus tahun ini. 

“Menjelang KTT ASEAN yang diselenggarakan pada awal September 2023, kinerja   ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2023 ke kawasan ASEAN meningkat sebesar 5,98% (MoM), terutama didorong peningkatan ekspor ke Filipina dan Myanmar yang naik masing-masing sebesar 14,11% dan 22,58% (MoM),” ungkap Mendag.

Secara kumulatif, ekspor selama periode Januari--Agustus 2023 mencapai US$ 171,52 miliar, turun 11,85% dari periode yang sama tahun 2022 (YoY). 

Penurunan nilai ekspor tersebut didorong oleh melemahnya ekspor nonmigas sebesar 12,27% dan ekspor migas sebesar 4,66% YoY. 

“Meskipun tren surplus neraca perdagangan masih berlanjut hingga Agustus 2023, Indonesia perlu mewaspadai penyusutan surplus perdagangan seiring dengan melemahnya harga komoditas di pasar global dan penurunan ekspor komoditas  dibanding tahun lalu. Untuk mempertahankan surplus perdagangan di tahun ini, Kementerian Perdagangan melakukan upaya-upaya untuk mendorong ekspor bernilai tambah tinggi dan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional,” imbuhnya.

Impor Bulan Agustus 2023 Turun

Dari sisi impor lanjut Mendag, nilai impor pada Agustus 2023 tercatat sebesar US$18,88 miliar, turun 3,53% dibanding Juli 2023 (MoM). 

Penurunan nilai impor tersebut disebabkan oleh kontraksi impor nonmigas sebesar 1,34% dan impor migas sebesar 15,01% (MoM). 

Penurunan impor pada Agustus 2023 terjadi pada barang modal dan bahan baku/penolong yang masing-masing turun sebesar 4,55% dan 4,13% (MoM). 

Sementara impor barang konsumsi justru mengalami kenaikan sebesar 2,19% (MoM). 

Selama periode Januari-Agustus 2023, total impor Indonesia mencapai US$147,18  miliar. Nilai ini turun 7,83% dibandingkan periode Januari--Agustus 2022 YoY. 

Penurunan impor periode Januari-Agustus 2023 dipicu oleh melemahnya permintaan impor nonmigas sebesar 5,54% dan impor migas sebesar 18,78% (YoY). *(jasmin)