Seorang warga menunjukkan uang kerta rupiah. Kinerja rupiah pada perdagangan hari ini kembali alami tekanan setelah The FED mempertahankan suku bunga acuan.suaratani.com-istSuaraTani.com – Medan| Bank sentral AS mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya di level 5.25%. Kebijakan suku bunga acuan tersebut sesuai dengan ekspektasi sebelumnya.
The FED masih memberikan sinyal kemungkinan suku bunga acuan akan bertahan tinggi untuk waktu yang lama. Sinyal ini mencuat daam testimoni Gubernur The FED kemarin malam.
Sejumlah bursa di Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Bursa Nikkei, Hangseng, Shanghai dibuka di zona merah. Sementara IHSG dibuka bergerak sideways dikisaran kenaikan 0.01%.
Seiring dengan pelemahan bursa di Asia, IHSG juga berpeluang melemah pada perdagangan hari ini. Pelaku pasar akan mencermati situasi pasar yang mengalami tekanan pasca testimony The FED.
“IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 6.975 hingga 7.020 pada perdagangan hari ini dengan kecenderungan melemah,” ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Kamis (21/9/2023).
Sementara itu, lanjut Gunawan, kinerja mata uang rupiah kembali tertekan oleh dolar Amerika Serikat.
Suku bunga dolar Amerika Serikat yang diperkirakan masih akan bertahan tinggi dan ada hawkish dari Bank Sentral AS memicu tekanan pada rupiah.
Tekanan rupiah juga terjadi seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia, dimana sejak bulan Juli kemarin harga minyak dunia dalam tren naik.
Kenaikan harga minyak mentah tersebut berpeluang memicu terjadinya pembengkakan impor di tanah air, sehingga permintaan dolar Amerika mengalami peningkatan dan menekan kinerja mata uang rupiah.
“Harga minyak pada hari ini ditransaksikan di kisaran level US$89 per barel, masih lebih rendah dibandingkan beberapa hari lalu yang ditransaksikan dikisaran US$91 per barel,” lanjutnya.
Sementara itu, emas kembali terpuruk setelah The FED berikan sinyal hawkish. Harga emas melemah 1% lebih di pagi ini dengan ditransaksikan dikisaran US$1.947 per ons troy nya. *(ika)
