Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Beras Hantui Inflasi Sumut di Bulan September

Seorang pekerja mengangkat karung  beras untuk disimpan di gudang sebelum dijual ke masyarakat. Kenaikan harga beras dalam sebulan terakhir diprediksi akan menjadi penyumbang inflasi Sumut di bulan September.suaratani.com-ist

 SuaraTani.com – Medan| Harga beras untuk semua jenis terpantau mengalami kenaikan selama bulan September ini. Bahkan Bulog sendiri sudah menaikkan harga beras lebih dari 15%. 

Sementara itu, harga beras medium dan super sudah mengalami kenaikan dalam rentang 3.6% hingga 4.1% selama bulan September dari hasil pemantauan langsung.

“Kenaikan harga beras SPHP itu menjadi kenaikan yang tertinggi dibandingkan dengan kenaikan harga beras lainnya dalam kurun waktu 2 bulan terakhir. Diluar beras SPHP, kenaikan harga masih dibawah 10%,” ujar Ekonom Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan , Jumat (29/9/2023)

Selain harga beras, harga daging ayam, cabai dan gulas pasir juga sangat potensial menyumbang besaran inflasi. 

Namun untuk cabai merah di bulan ini terpantau hanya mengalami kenaikan tipis 0.75%, namun untuk cabai rawit masih dikisaran kenaikan 11%. Harga gula pasir juga demikian, mengalami kenaikan lebih dari 1.8%.

Hanya saja, berdasarkan hasil perhitungan indeks produksi untuk daging ayam mengalami penurunan pada bulan September ini. 

Sehingga memicu kekuatiran bahwa harga daging ayam masih berpeluang untuk mengalami kenaikan pada bulan Oktober mendatang. 

Sementara untuk harga beras, sejauh ini pasokan Bulog cukup banyak hingga tutup tahun, ditambah intervensi yang dilakukan Bulog beserta penyaluran beras untuk Bansos. 

“Maka saya menilai gejolak harga beras akan mampu diredam di bulan Oktober mendatang,” katanya.

Dilanjutkan Gunawan, selain sejumlah harga kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan, untuk jenis komoditas bawang merah dan bawang putih justru akan menyumbang deflasi di wilayah Sumut pada bulan September ini.  

Dimana bawang putih pada bulan ini anjlok sekitar 4.5%, sementara harga bawang merah terpuruk hingga 13%-an. 

“Secara keseluruhan saya menilai bahwa inflasi di Sumut bisa saja melebihi 0.4%, atau bahkan realisasinya bisa jauh diatas perkiraan saya,” pungkasnya. *(ika)