Stan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KTPTH) Sumut yang berada di tenda produk pertanian dan kelautan pada acara mencuri perhatian pengunjung, karena menyuguhkan kopi berbagai varian.
Stan juga menyediakan kopi yang sudah diseduh dan diminum langsung, dengan cita rasa unik, yakni percampuran rasa pahit kopi dengan manisnya madu, meskipun tanpa campuran gula.
Dari stan Sumut, Kepala Dinas KTPTH Sumut Rajali menjelaskan budidaya tanaman Kurma yang ditanam di sekitar kawasan (zona aman) Gunung Sinabung pasca erupsi, membuahkan hasil yang cukup membanggakan.
Sebab pohon yang umumnya diketahui tumbuh di kawasan padang pasir di Timur Tengah, bisa menghasilkan ketika ditanam di Sumut.
“Ini satu produk pertanian yang kita uji coba tanam di Kabupaten Karo. Dan hasilnya bagus,” kata Rajali.
Uji coba di lahan seluas 10 Hektare tersebut, kata Rajali, dilakukan di kawasan Tiganderket Karo, setelah Gunung Sinabung mengalami erupsi yang cukup panjang.
Sehingga di lokasi tanam, terdapat banyak pasir yang kemudian membawa kesuburan untuk pertanian di sana.
“Kita tahu kurma itu kan tumbuh di daerah dekat padang pasir. Jadi di Karo ini, setelah erupsi Gunung Sinabung, tanahnya banyak mengandung pasir. Kita lihat strukturnya di sana, dataran tinggi dan tanahnya subur,” sebut Rajali.
Selain itu, Rajali juga menunjukkan hasil pertanian andalan berupa Pisang Kepok Keling yang ukuran tandannya besar.
Begitu juga dengan buahnya yang 2 kali lipat ukuran pisang Kepok biasa. Bahkan hasil pertanian yang dipasok dari daerah Kota Tebingtinggi dan menjadi komiditi ekspor.
“Kita pamerkan ini karena ukurannya yang besar dan satu tandan itu jumlah sisirnya bisa banyak. Dan ini untuk kebutuhan ekspor juga. Selain itu juga ada yang dijual di sini berupa hasil olahan seperti keripik dan lainnya,” sebut Rajali.
Selain itu, juga ada kopi yang menjadi incaran pengunjung di Penas XVI Tani Nelayan Kota Padang yang digelar selama hampir sepekan ini.
Selain produk pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut juga menampilkan hasil olahan nelayan berupa ikan asin dan ikan Teri Medan yang terkenal. Juga ada produk kerajinan yang menggunakan kulit kerang.
Sumut yang terdiri dari 33 kabupaten/kota, menyuguhkan produk pertanian dengan banyak jenis. Produk tersebut bahkan tidak sedikit yang kemudian dikirim ke provinsi lain hingga luar negeri.
Hasil ini sejalan dengan kepedulian pemerintah terhadap petani, seperti bantuan subsidi bibit dan pupuk hingga program kawasan pertanian terpadu (KPT) dan lainnya.
Pameran ini sendiri akan berakhir pada 15 Juni 2023, setelah nantinya akan digelar acara penutupan di lokasi landasan Lapangan Udara Sutan Sjahrir, Kota Padang. *(wulandari)