SuaraTani.com - Medan| Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Edufin On Location pertama tahun 2023 di Unversitas Prima Indonesia (Unpri), Selasa (20/6/2023).
Kegiatan berbentuk seminar bertema Fix You(r) Investment ini merupakan Edufin On Location ke-4 yang dilaksanakan OJK di Indonesia.
Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, mengungkapkan OJK telah melaksanakan survei inklusi dan literasi keuangan, ternyata terjadi gap kesenjangan yang cukup besar. Inklusi keuangan jauh lebih tinggi, dibandingkan literasi.
"Masyarakat belum benar-benar memahami risiko (investasi), sehingga sering dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Maka dari iti, kata Sekar, OJK menggelar edukasi Edufin On Location. Kegiatan ini merupakan sinergi dan kolaborasi OJK dengan Unpri.
Melalui edufin ini, diharapkan mahasiswa bisa kenal OJK dan memahami produk investasi. Nantinya, mahasiswa dapat mengetahui dengan baik pilihan manfaat dan risiko investasi. Baik itu investasi konvensional dan syariah.
"Ini akan menjadi bekal mahasiswa kedepannya, mahasiswa bisa menjadi agen literasi di masyarakat," ujarnya.
Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Bambang Mukti Riyadi berharap mahasiswa Unpri menjadi orang yang bisa memanfaatkan kemajuan digital.
Selain itu, Unpri bisa menjadi agen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya di Sumut.
"Harus dipahami, semakin tinggi return (pendapatan) dari investasi, semakin tinggi risikonya," ungkap dia.
Menurut Bambang, pemuda harus mengetahui teknologi, dan harus tahu juga cara menafaatkannya.
"Harus tahu juga investasi ilegal biasanya tidak normal. Jika dijanjikan return 10%, itu pasti bohong. Tapi sayangnya masih banyak yang percaya," ungkapnya.
Dijelaskan Bambang, tidak ada benteng yang bagus untuk menghalangi investasi ilegal ini selain melalui edukasi.
"Hari ini OJK bekerja sama dengan Unpri, berikan edukasi ke mahasiswa, sehingga mahasiswa menjadi partner terbaik untuk sosiliasisai literasi di Sumut," tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor I Unpri, Abdi Dharma M.Kom menjelaskan seluruh fasilitas industri yang dikembangkan kini harus mengggunakan digitalisasi.
Sekarang ini lanjutnya, cukup banyak platform pinjaman online dan investasi yang hadir di dunia maya. Dengan begitu ancaman investasi ilegal pun semakin banyak.
"Banyak yang memanfaatkan pengembangan digitalisasi ini dengan tidak bijak. Untuk itu kita harapkan adik-adik mahasiswa bisa mengembangkan pengetahuan melalui edufin yang digelar OJK ini," terangnya. *(ika)