Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Minim Sentimen, Pasar Keuangan Hingga Harga Emas Rentan Koreksi

Seorang warga menunjukkan uang kertas rupiah.Di perdagangan pekan ini yang hanya berlangsung 2 hari, kinerja pasar keuangan minim sentimen besar yang akan mempengaruhi.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja pasar keuangan di Tanah Air dalam sepekan kedepan pada dasarnya tidak ada sentimen besar yang akan begitu mempengaruhi. 

Sejumlah agenda ekonomi penting yang mempengaruhi pasar dipublikasikan pada saat pasar keuangan di Tanah Air memasuki hari libur. 

“Karenanya saya memproyeksikan IHSG dan rupiah akan cenderung mengkompensasi apa yang akan terjadi di masa libur nantinya,” ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Senin (26/6/2023).

Gunawan menyebutkan, sejumah agenda penting di pekan ini yang paling utama adalah rilis data pertumbuhan ekonomi di AS, serta pernyataan gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. 

Ia memperkirakan bahwa agenda tersebut lebih cenderung memberikan tekanan pada dasar keuangan. Sehingga IHSG dan rupiah sangat berpeluang untuk terkoreksi pada perdagangan di pekan ini.

Untuk IHSG, berpeluang turun dengan menguji level psikologis 6.600 terlebih dahulu. Dan jika tekanan berlanjut, maka IHSG sangat berpeluang diperdagangkan lebih rendah di level support 6.570. 

“Sementara mata uanGg rupiah, akan kembali menguji level psikologis 15.000. Dan kalaupun terpaksa harus terkoreksi lagi maka berpeluang ditransaksikan dalam rentang 15.030 – 15.050,” sebutnya.

Selain 2 agenda ekonomi dari AS, potensi pelemahan pada pasar keuangan juga terjadi dikarenakan oleh turunnya harga minyak mentah dunia. 

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan lebih buruk seiring kenaikan bunga acuan Bank Sentral di negarabesar, termasuk di AS telah memicu kekuatiran gangguan pertumbuhan ekonomi yang lebih buruk dari posisi saat ini. 

Harga minyak mentah anjlok dibawah US$69 per barel, seteah sempat tertekan hingga ke level US$67,5 per barel pada hari Jumat pekan kemarin. 

Penurunan harga minyak mentah tersbeut akan mendorong pelemahan sejumlah komoditas unggulan tanah air seperti sawit dan batubara.

Sejauh ini, harga CPO juga masih berkutat di level RM3.600-an per ton, setelah dipekan lalu sempat diatas RM3.700-an per tonnya. 

Sementara itu, harga batuabara juga masih diperdagangkan di level rendah US$125 per ton. 

“2 komoditas tersebut yang harganya melemah cukup menjadi alasan bagi IHSG tidak menguat lebih jauh,” terangnya.

Di sisi lain, harga emas dunia yang belakangan juga mengalami tekanan, akibat kenaikan bunga acuan di sejumlah bank sentral di negara besar diperkirakan tekanannya masih berlajut di pekan ini. 

Harga emas sejauh ini ditransaksikan di kisaran US$1.920 per ons troy, dan berpeluang menguji level psikologis US$1.900 selama sepekan kedepan. *(ika)