SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertekad untuk terus meningkatkan kinerja industri manufaktur di berbagai sektor, terutama dalam mendorong percepatan transformasi digital.
Penerapan teknologi industri 4.0 bertujuan untuk memacu produktivitas dan daya saing sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPDMI) Kemenperin, Masrokhan, mengatakan, sasaran tersebut sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Nasional (RIPIN) tahun 2020-2024.
‘Yang mengarahkan pembangunan industri mencapai keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan melalui penguatan struktur industri, penguasaan teknologi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),” kata Masrokhan di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Menurut Masrokhan, paradigma industri 4.0 telah menyebar cepat ke seluruh dunia dengan menawarkan platform fleksibel untuk melakukan bisnis dan manufaktur yang tidak hanya terkonsentrasi di satu wilayah saja.
Tetapi harus terhubung antar wilayah yang tidak hanya berfokus pada lingkup nasional, melainkan juga internasional.
“Penggunaan teknologi industri 4.0 inilah yang memberikan pengaruh digital di pasar tenaga kerja dan berdampak terhadap industri manufaktur,” ungkapnya.
Kepala BPSDMI menegaskan, pihaknya telah menjalankan beragam program strategis pengembangan SDM yang unggul dan kompeten sesuai kebutuhan dunia industri. “Selain itu berupaya menciptakan SDM industri yang berdaya saing global melalui kerja sama dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Adapun program pembangunan SDM industri yang telah dilaksanakan BPSDMI Kemenperin, di antaranya adalah pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi industri serta pembangunan SDM yang memiliki kompetensi industri 4.0.
“Contohnya dalam upaya mencetak SDM kompeten di sektor industri furnitur dan pengolahan kayu, kami punya unit pendidikan vokasi Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) di Kendal,” tutur Masrokhan.
Beberapa waktu lalu, BPSDMI Kemenperin menggelar Rapat Kerja dan Peningkatan SDM Polifurneka di Batam.
Pada kesempatan ini, Polifurneka menjajaki kerja sama dengan Politeknik Negeri Batam dalam penguatan kemitraan antar kampus, pengembangan Project Based Learning (PBL), dan pembentukan Career Development Centre (CDC).
PBL merupakan konsep pendidikan yang berbasis pada proyek karena Polifurneka memiliki kemampuan menghasilkan produk furnitur berkualitas tinggi.
Proyek yang berasal dari industri ini dikerjakan bersama oleh tim yang terdiri dari para mahasiswa lintas prodi bersama dengan dosen pembimbing.
“Melalui unit Teaching Factory yang tersedia, Polifurneka akan berkolaborasi dan bersinergi dengan pelaku industri untuk menciptakan produk yang memiliki inovasi tinggi,” pungkasnya. *(jasmin)