SuaraTani.com – Medan| Mata uang rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap mata uang US dolar, di perdagangan hari ini, Rabu (8/3/2023).
Dan dalam 5 hari perdagangan terakhir ini, kinerja mata uang rupiah dalam tren turun. Rupiah pada perdagangan sore ini ditransaksikan dikisaran level 15.445 per US dolar.
Pelemahan rupiah itu sendiri dipicu oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, yang masih berkeyakinan bahwa suku bunga masih perlu dinaikkan.
Yang menjadi persoalan selanjutnya menurut Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin adalah kenaikan bunga acuan The FED, yang diperkirakan akan parkir di angka yang lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya.
Dimana sejauh ini dari banyak pendapat, skenario paling besar suku bunga The FED nantinya akan bertahan di angka 6%. Makah al ini akan menjadi masalah buat rupiah, karena di sisi lain Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya menyebutkan bahwa kenaikan bunga acuan tidak dibutuhkan lagi.
Jadi di pasar itu medan perangnya tidak seimbang, dimana Gubernur Bank Sentral AS masih akan bersikap agresif, sementara Gubernur BI pasif.
“Sehingga rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS ini lebih banyak menekan kinerja mata uang Rupiah. Karena isu besarnya BI 7 DRR tidak akan naik, sementara bunga acuan The FED justru masih berpeluang naik,” ujar Gunawan Benjamin di Medan.
Terkait dengan pernyataan Gubernur The FED tersebut, IHSG ditransaksikan di zona merah selama sesi perdagangan hari ini.
Meksipun IHSG mencoba melawan dan pada akhirnya mampu ditutup menguat walaupun tipis 0.14% di level 6.776,37.
“Dan penutupan IHSG pada hari ini menghentikan tren negatif pada IHSG dalam 2 hari perdagangan sebelumnya,” katanya.
Tak ubahnya pasar keuangan domestik, harga emas dunia juga mengalami pukulan setelah Gubernur Bank Sentral AS memberikan testimoninya.
Harga emas langsung terpuruk, hingga sempat menyentuh US$1.809 per ons troy, dari posisi sebelumnya dikisaran US$1.850-an per ons troy pada tanggal 7 maret. Walaupun saat ini emas mulai membaik dan ditransaksikan dikisaran level US$1.814 per ons troynya.
Harga emas
terkoreksi sangat dalam karena kenaikan bung aacuan The FED akan membuat daya
tarik emas memudar. Dengan kinerja mata uang Rupiah yang saat ini ditransaksikan
dikisaran 15.445 per US dolar. Maka harga emas dalam rupiah saat ini
ditransaksikan dikisaran harga Rp903 ribu per gram. Sejauh ini, harga emas
dalam rupiah masih diuntungkan dengan pelemahan mata uang rupiah itu sendiri.
*(ika)