Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sinyal Kenaikan Bunga The FED Kembali Mencuat, IHSG hingga Harga Emas Anjlok

Grafik pergerakan IHSG. Pada perdagangan hari ini, baik IHSG, rupiah hingga emas mengalami tekanan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah dan harga emas secara kompak mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (22/2/2023).

Pelemahan ini didorong adanya potensi kenaikan bunga acuan saat The FED menyampaikan risalahnya  meski Bank Sentral AS belum memberikan testimoni atau FOMC Minutes.

IHSG melemah 0.92% di level 6.809,97, rupiah sempat melemah dikisaran 15.230 per US dolar, meskipun pada sesi perdagangan sore mampu menutup kerugiannya di level 15.200 per US dolar.

Sedangkan harga emas juga mengalami tekanan dikisaran US$1.833 per ons troy, padahal sempat diperdagangkan di atas level US$1.840 per ons troy pada awal perdagangan awal pekan. Jika dirupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran Rp898 ribu per gramnya. 

“Pelaku pasar memandang bahwa laju tekanan inflasi yang masih tinggi di AS, ditambah dengan membaiknya data ketenagakerjaan memberikan gambaran buruk bagi pasar karena suku bunga The FED akan kembali naik,” ujar analis keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (22/2/2023).

Gunawan menyebutkan, pelemahan pada pasar keuangan domestik hari ini juga terjadi di banyak pasar keuangan di Asia. 

Hal ini memicu terjadinya tekanan pada IHSG selama pekan ini, sementara rupiah dan harga emas pada dasarnya relatif mampu menahan tekanan dari kemungkinan kenaikan bunga acuan The FED. 

Gerak pasar bisa saja kembali liar jika nantinya FOMC minutes menggambarkan potensi kenaikan suku bunga acuan dengan kemungkinan yang tidak terduga.

Minimnya sentimen dari tanah air, membuat pasar keuangan akan lebih banyak digerakkan oleh sentimen teknikal, beserta sejumlah sentimen eksternal yang akan lebih berpengaruh. 

“Sejumlah pelaku pasar mengkuatirkan adanya pukulan yang lebih besar pada pasar keuangan jika The FED kembali agresif dalam menaikkan bunga acuan nantinya,” sebutnya.

Sementara itu, harga emas kembali diselimuti oleh tekanan dengan potensi melemah dilevel US$1.800 per ons troy jika FOMC minutes nantinya lebih bersikap hawkish.  

Di sisi lain, secara teknikal IHSG juga berpeluang melemah ke level 6.765 jika FOMC Minutes nantinya justru merugikan pasar saham. Akan tetapi mata uang rupiah masih akan mampu bertahan di level 15.250 per US dolar sekalipun The FED bersikap hawkish nantinya. *(ika)