SuaraTani.com – Yogyakarta| Traveloka, platform
perjalanan terdepan se-Asia Tenggara, terus berkomitmen mendorong pertumbuhan
pariwisata di kawasan Asia Tenggara melalui inovasi dan kolaborasi dengan
berbagai pemangku kepentingan.
Komitmen ini diwujudkan lewat keikutsertaannya pada
helatan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada
2 – 5 Februari 2023.
Co-Founder Traveloka, Albert, mengatakan, partisipasi
dalam kegiatan ATF menjadi sangat strategis bagi Traveloka, khususnya sebagai
perwujudan nyata kolaborasi strategis antara sektor swasta dan pemerintah untuk
memastikan percepatan pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata di Asia
Tenggara.
“Melalui ATF, kita harus bahu-membahu berkolaborasi
agar industri pariwisata menjadi lebih baik, lebih tangguh, dan lebih
berkelanjutan,” ungkap Albert, dalam keterangan tertulis, Senin (6/2/2023).
Albert mengatakan, sektor pariwisata selalu menjadi
salah satu sektor yang menciptakan nilai bagi perekonomian negara yang membawa
banyak manfaat sosial dan ekonomi, serta selalu menjadi bagian integral dari
ekonomi kawasan dan global.
Pasca pandemi, sudah semakin banyak negara yang
membuka perbatasan dan melonggarkan peraturan perjalanan bagi pengunjung
internasional, termasuk negara-negara ASEAN.
Melihat peluang tersebut, lanjutnya, Traveloka secara
konsisten berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan
untuk memastikan percepatan pemulihan pariwisata agar konsumen dapat bepergian
dengan lebih aman dan nyaman.
Selaras dengan tema ATF 2023, “ASEAN-Empower Talents,
Embrace Technology, Recover Tourism,” Traveloka berkomitmen untuk berkolaborasi
dalam percepatan pemulihan pariwisata melalui digitalisasi dan inovasi untuk
menciptakan talenta yang berdaya, kompetitif dan profesional sehingga dapat
berkontribusi dalam pemulihan sektor pariwisata.
Traveloka pun berkomitmen semakin memperkuat
kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Melalui ASEAN Tourism Forum, dimana Indonesia tahun
ini berkesempatan menjadi tuan rumah, Traveloka turut mendorong pentingnya
kolaborasi dan kemitraan dengan pemerintah sebagai kunci utama mendorong
percepatan pemulihan ekonomi, khususnya pada sektor pariwisata, tidak hanya
bagi Indonesia, tapi juga di kawasan ASEAN.
“Kami berharap, ATF 2023 dapat menjadi momentum
kebangkitan pariwisata ASEAN melalui digitalisasi industri pariwisata dan
semakin eratnya kolaborasi, baik antar pemain industri pariwisata maupun dengan
pemerintah negara-negara ASEAN. Sehingga, membawa dampak lebih besar bagi
masyarakat dan industri, menjadi lebih tangguh dan lebih berkelanjutan,” pungkasnya.
*(ika)