Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KKP-DPR RI Kembangkan Budidaya Ikan Air Tawar di Lombok Tengah

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi IV tengah mengembangkan budidaya ikan air tawar di Lombok Tengah.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi IV tengah mengembangkan budidaya ikan air tawar di Lombok Tengah. 

Upaya ini sejalan dengan peningkatan produksi perikanan budidaya guna menopang ketahanan pangan dan ekonomi daerah maupun nasional.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, mengatakan, untuk menopang ketahanan pangan dan menggerakan ekonomi di daerah, KKP dalam hal ini Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) terus melakukan akselerasi guna meningkatan produksi perikanan di daerah.  

Untuk itu, KKP mendorong daerah-daerah potensial seperti Lombok Tengah ini untuk dikembangkan budidaya ikan air tawarnya.

“Terdapat perputaran uang yang besar hingga mencapai triliunan rupiah di Desa Bunkate Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Tentunya ini merupakan capaian yang luar biasa untuk satu desa”, ungkap Dirjen yang akrab disapa Tebe ini, Senin (20/2/2023)..

FAO memprediksi kebutuhan protein dunia akan meningkat hingga 70%, pasalnya populasi dunia diperkirakan akan tumbuh lebih dari sepertiga hingga tahun 2050.

Memiliki 17.504 pulau, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan 6,4 juta kilometer persegi wilayah perairan dan zona ekonomi eksklusif, serta sumberdaya laut melimpah yang merupakan sumber pangan protein hewani dan peluang pekerjaan bagi jutaan masyarakat pesisir.

Pada kesempatan kali ini, KKP bersinergi dengan Komisi IV DPR RI yang membidangi Perikanan, Pertanian dan Kehutanan, akan terus mengembangkan dan meningkatkan sektor perikanan di daerah sebagai wujud dalam menjaga ketahanan pangan dan menggerakan ekonomi daerah. 

Adapun pengembangan perikanan budidayanya dengan melihat karakteristik dan potensi daerah masing-masing. 

“Dan kami akan mengembangkan budidaya ikan air tawar di daerah Lombok Tengah ini,” tambah Tebe.

KKP disebutkan Tebe mempunyai program terobosan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, salah satunya adalah program Kampung Perikanan Budidaya.  

Program ini tujuannya selain menggerakan ekonomi di daerah, juga untuk ketahanan ekologi yaitu untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan menjaga komoditas bernilai ekonomi, serta menjaga komoditas-komoditas perikanan lokal dari kepunahan 

“Tahun 2022 KKP telah membangun 130 Kampung Perikanan Budidaya.  Tahun 2023 kami akan membangun kembali kampung perikanan budidaya di beberapa lokasi. Salah satunya di sini di Lombok Tengah, terutama untuk komoditas perikanan air tawarnya,” ujar Tebe.

Budidaya ikan air tawar menjadi fokus  karena potensi lahan untuk pengembangan kolam budidaya ikan air tawar sangat luas. 

Selain itu, saat ini usaha budidaya ikan air tawar relatif mudah, bisa dengan berbagai macam media pemeliharaan. 

Selain lahan yang luas, juga didukung sumber daya manusia yang memadai. Oleh karenanya, Lombok Tengah ini sangat potensial untuk dikembangkan budidaya ikan air tawarnya, jelas Tebe.

Disamping itu juga, potensi pasar untuk komoditas ikan nila sangat terbuka luas, sehingga selama mampu menjaga kontinuitas panen guna mempertahankan pasokan ke konsumen, pelaku usaha tidak perlu ada kekhawatiran gagal dalam menjalankan usaha budidaya ikan. 

Sehingga harapan kami, Program Kampung Perikanan budidaya efektif untuk menjaga ketahanan pangan, dan menggerakkan perekonomian di daerah. 

“Sektor perikanan digadang-gadang menjadi tulang punggung sektor pangan dan roda penggerak ekonomi untuk daerah khususnya dan untuk nasional pada umumnya. Dengan usaha dan kerja keras kita semua, diharapkan itu bisa terealisasikan,” tandasnya.

Selain itu, Tebe juga menyampaikan untuk menekan biaya produksi yang berdampak pada kestabilan harga pakan ikan, KKP mendorong optimalisasi bahan baku pakan ikan lokal melalui gerakan pakan ikan mandiri. 

Senada, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, pada kesempatan yang sama mengatakan, Indonesia mempunyai potensi budidaya ikan tawar yang besar. 

Bila digarap dengan serius potensi itu bisa menjadi solusi masalah ketahanan pangan dan lewat perikanan budidaya air tawar, ekonomi di daerah bisa lebih tumbuh. 

“Kami di DPR sangat mendukung program-program yang dijalankan oleh KKP. Karena sektor perikanan punya potensi besar untuk terus dikembangkan sebagai solusi mengatasi ketahanan pangan nasional,” ujar Anggia.

Anggia dalam sambutannya mengapresiasi peningkatan produksi ikan nila di Desa Bunkate, Lombok Tengah yang ditekuni oleh 250 orang, dengan total luas lahan 120 hektare. Desa Bunkate sendiri menghasilkan dua hingga tiga ton ikan nila setiap hari. 

"Ini menarik sekali dan perputaran uangnya selama setahun itu bisa mencapai Rp1,05 triliun. Ini keren dan kita patut berbangga,” ungkap Anggia. *(putri)