Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dialog Kebudayaan PWI Pusat Ramaikan HPN 2023

Dialog Kebudayaan Perwatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang digelar di Hotel Santika Dyandra Medan, Selasa (7/2), turut meramaikan kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 mulai 7-12 Februari 2023.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 yang digelar mulai 7-12 Februari 2023 turut dimeriahkan Dialog Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang digelar di Hotel Santika Dyandra Medan, Selasa (7/2/2023).

Dalam pertemuan itu, Ketua PWI Pusat, Atal S Depari, mengatakan, penghargaan atas budaya merupakan wujud dari sebuah bangsa yang beradab. 

Karenanya, peran pers dalam hal menjaga serta memelihara kebudayaan juga diperlukan, sehingga tidak hanya fungsi lembaga pendidikan dan pemerintah saja, tetapi perlu sinergi dan kolaborasi bersama.

Terkait itu, Atal juga menyebutkan pelestarian budaya juga sangat erat hubungannya dengan wartawan di daerah masing-masing. 

Karenanya pers sebagai pilar keempat demokrasi tidak melulu soal pengawasan atau kritik terhadap pemerintah atas kondisi masyarakat. Tetapi juga peduli dengan pembangunan daerahnya.

“Pers ada di berbagai aspek kehidupan, sosial, ekonomi, politik dan budaya. Dan kita ini adalah negara Super Power dalam bidang kebudayaan. Dan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat ke-5 ini sebagai bentuk apresiasi kepada sosok bupati/walikota yang sukses menginovasi. Menuju pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian dan papan yang selaras dengan alam dan lingkungan. Itu tema besar kita kali ini,” ujar Atal.

Sementara Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mengatakan, bahwa pers tidak seharusnya menyampaikan berita yang seringkali hanya seremonial seorang kepala daerah. 

Padahal, katanya, substansi dari sebuah kegiatan itu yang jauh lebih penting dan dapat bernilai di mata masayarakat daripada sekadar memberitakan kegiatan kepala daerah.

“Bicara soal kemerdekaan pers, Pak Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa jangan hanya bicara kebebasan, tetapi harus bertanggung jawab, khususnya untuk kebudayaan,” sebutnya.

Dengan rasa tanggung jawab, kata Ninik, media harus mampu memelihara keberagaman, inklusif dalam pemberitaan.

Ia juga berharap kepala daerah yang menerima Anugerah Kebudayaan dari PWI, menentukan mekanisme strategisnya terkait dukungan kepada kebudayaan. Sehingga inovasi dapat dikuatkan dengan regulasi. *(wulandari)