Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

2023, Program Hilirisasi Industri Fokus Pada 5 Komoditas

Menperin Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (14/2/2023).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebukan, ada sejumlah kegiatan prioritas yang akan dijalankan oleh Kemenperin pada tahun 2023.

Antara lain terkait Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi partner country pada Hannover Messe 2023. Ini merupakan pameran teknologi industri terbesar dunia pada 17-21 April 2023 di Hannover, Jerman.

“Hannover Messe 2023 tidak hanya sebagai ajang promosi bagi Indonesia, tetapi juga untuk menunjukkan kesiapan dan kapabilitas sektor manufaktur Indonesia menuju era digital. Event ini juga membuka jalan yang lebar bagi masuknya investasi ke dalam negeri maupun kemitraan pelaku industri pada jaringan rantai suplai global (global supply chain),” ujar Menperin Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Program selanjutnya adalah penumbuhan WUB di daerah potensial yang dilakukan melalui bimbingan teknis kewirausahaan dengan proporsi 30% teori dan 70% praktek.

Selain itu fasilitasi mesin produksi dalam negeri dan sertifikat TKDN. Pada tahun ini ditargetkan sebanyak 22.725 WUB yang akan dilatih.

Untuk pelaksanaan program pendidikan vokasi di bawah pengelolaan Kemenperin, program yang akan dilaksanakan adalah Diklat 3 in 1 untuk menyiapkan tenaga kerja yang langsung dapat bekerja di industri pada daerah potensial. Tahun 2023 ini ditargetkan 26.000 peserta dapat mengikuti program tersebut.

Sebagai upaya meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, Kemenperin kembali memberikan fasilitasi sertifikasi TKDN pada tahun 2023 sekurang-kurangnya untuk 2.000 sertifikat produk.

“Guna mengakselerasi program fasilitasi ini, kami telah menerbitkan dua Permenperin, yaitu Nomor 43/2022 dan Nomor 46/2022,” ujarnya.

Kemenperin juga akan melaksanakan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri tekstil sebagai upaya mengakselerasi peningkatan kinerja  industri TPT di pasca pandemi Covid-19. 

“Adapun target perusahaan peserta program minimal sebanyak 16 perusahan,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait kebijakan hilirisasi industri berbasis pengolahan sumber daya mineral logam, Kemenperin fokus pada 5 komoditas.

Yakni industri berbasis bijih tembaga, industri berbasis bijih besi dan pasir besi, industri berbasis bijih nikel untuk stainless steel dan bahan baku baterai, industri berbasis bauksit, serta industri berbasis monasit, dan sumber potensial lainnya, seperti logam tanah jarang.

“Berdasarkan data Kemenperin per 1 Februari 2023, terdapat 91 smelter di Indonesia dengan perincian 48 telah beroperasi, dan lainnya dalam tahapan feasibility study dan kontruksi,” ungkapnya.

Sedangkan dari lokasinya, jumlah smelter terbanyak berada di Provinsi Sulawesi Tengah (25 smelter), Maluku Utara (22 smelter), Sulawesi Tenggara (12 smelter), Kalimantan Barat (10 smelter), dan terdapat 34 smelter yang terletak di berbagai provinsi lainnya.

“Dari  48 smelter yang telah beroperasi tersebut, smelter nikel memiliki total kapasitas produksi sebesar 262.560 ton per tahun, investasi mencapai Rp5,55 triliun, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.337 orang,” pungkasnya. *(jasmin)