SuaraTani.com – Medan| Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto memberikan pengarahan kepada 2.000 orang anggota Babinsa Kodam I Bukit Barisan di Medan, Sumatera Utara, Jumat (27/1/2023).
Dalam pengarahan yang digelar di Santika Dyandra Hotel, Prabowo Subianto, menyakini setiap anggota TNI paham dan mengerti benar peran yang ia emban. Peran yang ia pikul dan apa yang diharapkan dari masing-masing anggota, termasuk Babinsa.
“Karena Babinsa adalah ujung tombak. Karena itu saya datang untuk mengucapkan terimakasih atas dedikasi kalian semua," kata Prabowo.
Prabowo bercerita, saat menunjuk dirinya sebagai Menhan, Presiden Joko Widodo memberi tugas dalam hari pertama sebagai Menhan, ia diminta untuk dibuat rencana menyeluruh dan jangka panjang untuk membangun pertahanan negara yang memadai yang diperlukan.
“Dan yang dapat melaksanakan tugas utama, peran utama pertahanan negara yaitu melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” tegasnya.
Prabowi mengatakan, untuk mewujudkan hal itu, ia mulai menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dengan membuka 5 fakultas baru di Universitas Pertahanan, dan tahun ini sudah masuk angkatan ke-4.
Untuk bisa masuk ke Universitas Pertahanan, persyaratan yang ditetapkan sangat tinggi, yakni harus miliki IQ120 dan mendapatkan nilai 9 untuk mata pelajaran Matematika, Fisika selama di SMA.
“Dan yang terpenting, tidak ada rekomendasi. Termasuk rekomendasi dari saya tidak berlaku,” ucapnya.
Selain itu, kata Prabowo, Kemenhan juga membangun 25 rumah sakit TNI dengan kapasitas 200 tempat tidur yang ditargetkan bisa mulai dioperasikan di Oktober tahun ini.
Penambahan rumah sakit ini untuk mengejar ketertinggalan ketersediaan tempat tidur dii rumah sakit, yang oleh WHO disebutkan kurang 12.000 tempat tidur.
“Hal ini kita perlukan agar jika terjadi lagi pandemi, kita sudah lebih siap. Apalagi di masa depan, potensi perang itu sudah lebih kepada perang biologis,” terangnya.
Pada kegiatan yang juga dihadiri Gubernur Edy Rahmayadi, Kapolda Irjen RZ Panca Putra dan juga Wali Kota Bobby Nasution, Menhan Prabowo menjelaskan jika wawasan pertahanan yang diterapkan ada pertahanan defensif yang artinya bertahan dan tidak melakukan ekspansi
“Implementasinya adalah defensif aktif yang artinya TNI harus unggul dan terlatih dan melaksanakan tugasnya dengan benar,” pungkasnya. *(ika)