"Saya mendapatkan data dari Kementrian Agama Sumut ada 1049 unit SD yang tidak memiliki GPAI, 161 unit SMP dan SMA/SMK 79 unit, ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujar Asren Nasution.
"LPTQ harus turun gunung mendata, kita carikan solusi agar ini bisa terpenuhi," lanjut Asren pada Pembukaan Rapat Koordinasi LPTQ Sumut dan Kafilah Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Minggu (22/1/2023).
Dikatakan Asren, guru agama memiliki peran penting sebagai garda terdepan setelah orang tua dalam pendidikan keagamaan bagi anak-anak di sekolah. Selain itu, kehadiran seorang GPAI akan membawa pemahaman dan perubahan moral peserta didik tentang keagamaan.
"Ini PR kita, jangan kita tuntut mereka untuk bisa melek membaca Quran tetapi basic atau dasarnya masih kita temukan permasalahan," kata Asren Nasution yang juga Kadis Pendidikan Sumut.
Sementara terkait masalah sekolah (SD dan SMP) yang menjadi kewenangan Bupati/Walikota, Asren menegaskan akan menyampaikan secara langsung untuk bersama mencari solusi atas permasalahan tidak dimilikinya GPAI di sekolah tersebut.
"Saya akan sampaikan kepada Bapak Bupati dan Walikota agar ini bisa dibantu dan untuk sekolah SMA dan SMK yang menjadi kewenangan provinsi Saya akan turun langsung mencarikan solusinya," terangnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Rakor LPTQ Sumut, Palit Muda Harahap, mengatakan, Rakor ini membahas pelaksanaan Seleksi Tilawati Quran dan Hadits ke-18 Tingkat Provinsi Sumut yang akan dilaksanakan di Kabupaten Padang Lawas pada Mei 2023 mendatang.
Palit berharap dukungan semua pihak untuk mendukung kesuksesan STQH ini, sehingga mendorong umat Islam khusunya generasi muda mempelajari Alquran.
Termasuk memahami dan melaksanakan nilai-nilai keutamaan dalam Alquran untuk terciptanya generasi muda Islam yang berkualitas serta mampu menjadi teladan. *(wulandari)