Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hal tersebut saat berbicara pada KTT IMT-GT ke-14 di sela penyelenggaraan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022).
“Sepanjang 2014 – 2021, GDP IMT-GT meningkat sebesar 39% bahkan di masa pandemi. Ke depan komitmen ini harus diperkuat terlebih pada kondisi dunia yang semakin kompleks dengan ancaman resesi global tahun 2023,” ujar Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, dukungan pemerintah dan stakeholders dalam implementasi di lapangan sangatlah menentukan. Untuk itu, Presiden Jokowi mengemukakan tiga fokus utama yang bisa dilakukan ke depan.
Poin pertama adalah membangkitkan sektor pariwisata subkawasan. Menurut Presiden hal ini sangat mendesak karena sektor pariwisata turun drastis hingga di atas 90% dalam dua tahun terakhir.
“Cara baru harus dicari melalui akselerasi teknologi digital dalam pemasaran, pengembangan pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan, dan peluncuran inisiatif IMT-GT Visit Year 2023-2025 sebagai platform pemasaran dan promosi bersama,” ungkap Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mendorong agar wisata halal dapat dikembangkan sebagai bagian dari target menjadi global halal hub dengan nilai pasar US$7 triliun pada tahun 2030.
Poin kedua adalah mempercepat pembangunan hard dan soft infrastructure, yaitu infrastruktur fisik dan sumber daya manusia di mana keduanya tidak bisa dipisahkan namun sebaliknya harus saling melengkapi.
“Ini sejalan dengan prioritas Indonesia membangun infrastruktur dan SDM secara bersama. Pembangunan konektivitas fisik seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, termasuk Trans-Sumatera terus kita lakukan. Dalam hal ini, kita harus fokus meningkatkan konektivitas enam koridor ekonomi termasuk implementasi kapal RoRo Dumai-Melaka,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mendorong pembangunan sumber daya manusia melalui kerja sama pendidikan IMT-GT University Network sebagai pusat riset dan inovasi subkawasan.
Poin ketiga adalah mewujudkan ekonomi subkawasan yang hijau dan berkelanjutan. Presiden menjelaskan bahwa ekonomi hijau merupakan masa depan perekonomian ASEAN. ASEAN berkomitmen kuat mewujudkan masa depan berkelanjutan dengan menggunakan energi terbarukan hingga 35% pada 2025.
“Hal tersebut dapat kita lakukan melalui percepatan transisi energi bersih, pengembangan lapangan kerja dan investasi energi terbarukan serta percepatan implementasi Kerangka Pembangunan Kota Hijau 2019-2036,” jelas Presiden.
Presiden Jokowi menyampaikan, seluruh upaya pembangunan tersebut akan menjadi building block bagi kemakmuran ASEAN dan Indo-Pasifik. Untuk mendukung peningkatan konektivitas kawasan, tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum.
“Saya mengundang partisipasi aktif negara-negara IMT-GT untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth,” ucap Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan pula penyerahan ketua Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle tahun 2023 kepada Indonesia.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Duta Besar RI untuk Kamboja Sudirman Haseng. *(desi)