Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inovasi Pertanian Bisa Kurangi Ketergantungan Sumut akan Impor

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengunjungi Laboratorium dan Nursery milik PT Hijau Surya Biotechindo, yang  memproduksi bibit pisang  kultur  jaringan, di Jalan Pasir Mandoge, Kelurahan Sei Rengas, Kabupaten Asahan, Jumat (6/8/2021).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Asahan| Inovasi di bidang pertanian perlu terus dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian Sumatera Utara (Sumut). Dengan begitu, Sumut dapat mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan perekonomian daerah.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat mengunjungi Laboratorium dan Nursery milik PT Hijau Surya Biotechindo, yang  memproduksi bibit pisang  kultur  jaringan, di Jalan Pasir Mandoge, Kelurahan Sei Rengas, Kabupaten Asahan, Jumat (6/8/2021). 

Hadir Bupati Asahan Surya dan Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar.

“Dengan  terus melakukan inovasi di bidang pertanian, saya yakin Sumut mampu mengurangi impor buah segar dari luar Sumut. Apalagi dimasa pandemi Covid-19, banyak negara yang memberlakukan Lockdown sehingga bagi daerah yang bergantung pada daerah lain akan terganggu pasokan kebutuhan buahnya,” ujar Gubernur, yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.

Gubernur juga mengajak masyarakat agar tidak hanya konsumtif, tetapi juga harus produktif untuk mengembangkan potensi pertanian di daerah masing-masing. 

“Masyarakat harus bisa menjadi produktif, tidak hanya membeli untuk konsumsi , tetapi bisa menjadi pelaku pengembangan potensi pertanian yang ada,” katanya.

Dicontohkannya, Negara Thailand, yang telah berhasil mengembangkan persilangan antara  buah duku dan buah langsat yang menghasilkan buah longkong yang sangat manis. 

“Sumut memiliki berbagai potensi pertanian dan mampu menghasilkan persilangan buah yang bisa dikembangkan dan memiliki nilai komersil,” katanya.

Usai melakukan peninjau proses pembenihan bibit kultur jaringan, Edy Rahmayadi juga mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Hijau Surya Biotechindo dalam pengembangan pisang barangan merah. 

Edy berharap PT Hijau Surya Biotechindo terus melakukan inovasi, sehingga bisa menghasilkan pisang barangan yang berkualitas dan bergizi, sehingga masyarakat menjadi sehat. 

“Terus berkembang dan berinovasi, tidak saja pengembangan pisang tetapi produk pertanian lainnya,” harapnya.

 Sementara Direktur PT  Hijau Surya Biotechindo Budi Chandra mengatakan, keberadaan Lab dan Nursery Hijau Surya bertujuan memproduksi benih tanaman yang berkualitas tinggi, bebas hama penyakit, baik bagi pembeli lokal maupun internasional dengan harga yang kompetitif.

“Pembibitan tidak hanya untuk pisang barangan, tetapi tanaman lidah buaya, kentang, ubi, nilam, bawang putih, anggrek dan tanaman hias,” jelasnya.

Saat ini, pihaknya juga sedang mengembangkan Pisang Kepok Kuning Tanjung, yang tidak memiliki bunga jantung. Karena umumnya bunga jantung mengeluarkan aroma, sehingga mengundang serangga datang dengan membawa virus. 

”Banyak sentra pisang di Sumatera dan Kalimantan menjadi rusak, yang mengakibatkan daging buahnya menjadi hitam,” katanya. *(wulandari)