Anggota DPRD Sumut Sugianto Makmur mengatakan, dari sisi perawatan, domba marino tidak sulit untuk dipelihara dan tidak terlalu rawan terserang virus.
"Sementara untuk daging, dari satu ekor domba marino bisa menghasilkan 80 kilogram," ujar Sugianto Makmur di lokasi Sekolah Lapang DPD PDI Perjuangan Sumut di Sei Mencirim Paya Geli, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (17/3/2021).
Sugianto menyebutkan, pengembangan ternak domba marino cukup terbuka lebar di kawasan Tapanuli Utara (Taput). Ada sejumlah faktor menurutnya yang bisa menjadi keuntungan.
"Suhu daerah yang dingin, masih banyak lahan rumput yang luas, plus masyarakat di Taput terutama kaum ibu yang pekerja keras," kata Sugianto yang duduk di Komisi B yang membidangi pertanian.
Dikatakannya, pemasaran domba juga tidaklah sulit mengingat domba tidak jauh berbeda dari kambing.
"Selama berat domba sudah mencapai berat tertentu, masyarakat pasti untung," tutur Sugianto yang juga Ketua Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) DPD PDI Perjuangan Sumut ini.
Sugianto menyebutkan, peternakan domba marino sudah banyak dilakukan di Pulau Jawa, sehingga untuk mendapatkan bibit tidak sulit. Jadi kedepan, katanya, pihaknya akan mendorong pemerintah provinsi Sumut untuk aktif memberikan solusi sebagai bentuk dukungan bagi peternak babi.
"Jadi jangan cuman hanya melarang, tapi harusnya diikuti dengan tindakan sehingga masyarakat tidak gamang," pungkasnya. *(Ika)