SuaraTani.com – Medan| Bantuan benih bawang merah yang diberikan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultra (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke petani dari dana refocusing untuk bantuan Covid-19 mulai memberikan hasil. Sebagian petani ada yang sudah melakukan panen.
Kepala Dinas TPH Sumut, Dahler Lubis, mengatakan dari kunjungan yang mereka lakukan ke salah satu lokasi penanaman bawang merah di Desa Baruara, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, pada 27 Januari 2021 lalu, pertanaman sangat baik.
“Memang ada sedikit serangan penyakit pada tanaman bawang merah, namun bisa dikendalikan dan jumlahnya masih di bawah ambang batas,” kata Dahler kepada SuaraTani.com, Jumat (5/2/2021), di Medan.
Dahler mengatakan, saat ini tanaman bawang merah milik Kelompok Tani (Poktan) Bersatu masih berumur berkisar 50 hari, dengan luas pertanaman berkisar satu hektare.
“Kita harapkan hasil yang diperoleh nantinya bisa menambah produksi bawang Sumatera Utara. Dan, kita juga berharap, petani Toba dapat melanjutkan pengembangan tanaman bawang merah ini meski tanpa bantuan mengingat potensi pengembangan bawang merah di Toba sangat besar dan cukup menjanjikan,” ucap Dahler.
Dikatakannya, saat ini kebutuhan bawang merah di Sumut berkisar 43.000 ton per tahun sementara produksi bawang merah petani berkisar 25.000 per tahun.
“Kita berharap, kekurangan 18.000 ton kebutuhan bawang merah Sumut nantinya dapat dipasok dari Kabupaten Toba,” ujarnya yang didampingi Kabid Hortikultura, Bahruddin Riregar.
Sementara itu, Ketua Poktan Bersatu, Ronald Tambunan mengucapkan terimakasih atas bantuan bibit bawang merah yang diberikan Dinas TPH Sumut. mereka berharap, ke depan bantuan masih terus diberikan.
Refocusing Bantuan Covid-19
Dahler mengatakan, kegiatan pemberian bantuan bibit bawang merah merupakan bantuan Pemerintah Sumut melalui Covid tahap dua dan tiga yang diberikan kepada petani di sejumlah kabupaten/kota di Sumut pada tahun 2020.
Dimana, untuk tahap dua, bantuan bibit diberikan sebanyak 157 ton untuk pertanaman seluas 157 hektare yang dibagi ke 20 kabupaten/kota. Ke-20 kabupaten kota itu yakni Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) 20 hektare, Deliserdang 15 hektare, Karo 15 hektare, Dairi 15 hektare, Mandailing Natal (Madina) 10 hektare.
Kemudian, Tapanuli Selatan (Tapsel) 10 hektare, Tapanuli Utara (Taput) 10 hektare, Toba 10 hektare, Padangsidimpuan 10 hektare, Asahan 5 hektare, Langkat 5 hektare, Samosir lima hektare, Simalungun lima hektare, Pakpak Bharat lima hektare, Binjai empat hektare, Padanglawas Utara (Paluta) tiga hektare.
Selanjutnya, Padanglawas tiga hektare, Labuhanbatu Selatan (Labusel) 3 hektare, Tebingtinggi 2 hektare, dan Tanjungbalai dua hektare.
“Jadi, bibit yang diberikan untuk tiap hektare sebanyak satu ton. Bantuan tahap kedua diberikan pada bulan November 2020 lalu,” kata Dahler.
Untuk tahap tiga, lanjut Dahler, bantuan bibit diberikan sebanyak 35 ton untuk pertanaman seluas 35 hektare. Bantuan tersebut diberikan ke Padangsidimpuan 11 ton, Madina 21 ton dan Tebingtinggi 3 ton, yang didistribusikan pada bulan Desember 2020.
“Kita berharap, produksi yang diperoleh bisa berkisar 8-10 ton per hektare bawang merah kering. Dengan begitu, kebutuhan bawang merah Sumut bisa terpenuhi,” kata Dahler.
Kabid Hortikultura Dinas TPH Sumut Bahruddin Siregar menambahkan, selain bantuan bibit bawang merah, juga diberikan bantuan saprodi lainnya, yakni pupuk organik yang jumlah keseluruhannya berkisar 471 ton, NPK sebanyak 23,55 ton, pupuk hayati cair 1.570 liter dan alat perangkap hama sebanyak 6.280 paket.
“Itulah bantuan yang diberikan dari dana refocusing bantuan Covid-19 kepada petani. Dan, sebagian petani sudah ada yang panen, seperti di Taput, Madina, Padangsidimpuan, Tebingtinggi dan sebagian Deliserdang,” terang Bahruddin. * (junita sianturi)